KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, Yang Maha Pengasih
lagi Maha Penyayang yang telah memberikan petunjuk & bimbingan
sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah
media pembelajaran“ thermometer sederhana“
ini tepat dengan waktunya. Sholawat beserta salam saya curahkan
kepada Nabi Muhammad SAW. Kepada para
sahabat , keluarga, serta tabi’in dan semoga tercurah kepada kita
selaku umatnya.
Dengan
mengucapkan hamdallah saya dapat
menyelesaikan makalah ini untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Media
Pembelajaran Fisika. Tidak lupa juga
saya ucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu menyelesaikan makalah ini.
Saya sadari bahwa
makalah ini jauh dari kesempurnaan, maka dari itu saya mengharapkan
kritik dan saran dari pembaca yang bersifat membangun agar pembuatan makalah
berikutnya dapat lebih baik. Akhirnya saya berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi saya dan para pembaca.
Yogyakarta, 18 Maret 2014
Penulis
DAFTAR ISI
DAFTAR
ISI............................................................................................................................. 2
BAB I PENDAHULUAN............................................................................. …………….… 3
A. Latar
Belakang.................................................................................................................... 3
B. Tujuan................................................................................................................................ 4
BAB II LANDASAN
TEORI....................................................................................... ………5
A. Landasan
Teori................................................................................................................. 5
B. Manfaat
Media Pembelajaran..................................................................................……. 6
BAB III CARA KERJA
MEDIA..................................................................................…… 7
A. Standar Kompetensi
dan Kompetens iDasar………..……………………………………. 7
B.
Kegiatan Pendahuluan........................................................................................................ 7
C. Kegiatan
Inti...................................................................................................................... 10
D. Kegiatan
Penutup.............................................................................................................. 11
BAB
IV PEMBAHASAN……………………………………………………………….….
12
BAB V
PENUTUP.................................................................................................................. 14
A. Kesimpulan....................................................................................................................... 14
B. Saran.................................................................................................................................
14
DAFTAR
PUSTAKA.............................................................................................................. 15
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Saat ini
kehidupan manusia akan barang elektronik berkembang secara pesat,
berbagai peralatan elektronika sebagian digunakan untuk keperluan secara benar
sesuai dengan fungsinya, sedangkan sebagian lagi digunakan sebagai trend model
saja.
Barang – barang
elektronika yang cepat berkembang salah satu diantaranya adalah peralatan
pengukuran. Peralatan pengukuran muncul dengan berbagai macam kelebihan baik
itu menyangkut kenyamanan, kemudahan dalam mengoperasikannya, kemudahan
kalibrasi dan keakuratan dari alat tersebut. Pengukuran suhu merupakan hal
penting yang tanpa kita sadari sering dilakukan. Karena dari pengukuran suhu
bisa didapatkan
suatu keadaan yang bisa membuat nyaman. Sebagai contoh, jika kita menuangkana air panas,
otomatis kita harus memegang gelas, kita ingin tetap panas atau didinginkan
baru kita gunakan. Dari keadaan tersebut, tanpa sadar kita telah melakukan pengukuran suhu.
Kalor adalah
suatu bentuk energi yang dapat berpindah dari
suhu tinggi ke suhu yang lebih rendah. Secara umum untuk mendeteksi
adanya kalor yang dimiliki oleh suatu benda yaitu dengan mengukur
suhu benda tersebut. Jika suhunya tinggi maka kalor yang dikandung oleh
benda juga tinggi, begitu juga sebaliknya jika suhunya rendah maka
kalor yang dikandung sedikit.
Pada
permulaan abad 19 orang percaya bahwa kalor merupakan suatu zat yang
dapat mengalir zat ini dinamakan kalorik dan terdapat dalam benda apapun.
Kalorik dapat berpidah ketika benda bersuhu tinggi bersentuhan dengan
benda yang bersuhu rendah. Namun konsep kalor ini tidak didukung oleh experiment.
Benjamin Thomson (1753) adalah orang pertama yang menolak konsep
kalorik. Ia melakukan experiment ketika sedang memimpin pembuatan meriam untuk
jerman , ia mendapati bahwa panas yang timbul karena
gesekan antara alat bor dengan meriam sebanding dengan kerja yang dilakukan
oleh alat bor.
Suhu
adalah besaran yang menyatakan derajat panas dingin suatu benda dan alat yang
digunakan untuk mengukur suhu adalah thermometer. Dalam kehidupan sehari-hari masyarakat
untuk mengukur suhu cenderung menggunakan indera peraba. Tetapi dengan adanya perkembangan
teknologi maka diciptakanlah thermometer untuk mengukur suhu dengan valid. Pada
abad 17 terdapat 30 jenis skala yang membuat para ilmuan kebingungan. Hal ini memberikan
inspirasi pada Anders Celcius (1701 - 1744) sehingga pada tahun
1742
Dia memperkenalkan skala yang digunakan sebagai
pedoman pengukuran suhu. Skala ini diberinama sesuai dengan naman ya yaitu Skala
Celcius. Apabila benda didinginkan terus maka suhunya akan semakin dingin dan partikelnya
akan berhenti bergerak, kondisi ini disebut kondis inol mutlak.
Skala
Celcius tidak bisa menjawab masalah ini maka Lord Kelvin (1842 -
1907) menawarkan skala baru yang diberi nama Kelvin. Skala kelvin dimulai dari
273 K ketika air membeku dan 373 K ketika air mendidih. Sehingga nol mutlak sama
dengan 0 K atau -273°C. Selain skala tersebut ada juga skala Reamur dan
Fahrenheit. Untuk skala Reamur air membeku pada suhu 0°R dan mendidih pada suhu
80°R sedangkan pada skala Fahrenheit air membuka pada suhu 32°F dan mendidih pada
suhu 212°F.
B.
Tujuan
Tujuan dari pembuatan thermometer sederhana ini adalah :
a. untuk mengukur
suhu suatu zat dengan menggunakan alat
yang sederhana yang ada di kehidupan sehari-hari.
b. Setelah melakukan percobaan ini siswa-siswi
di harapkan, dapat membuat termometer sederhana dengan kreatifitas masing-masing.
.
BAB II
LANDASAN TEORI
A.
Landasan Teori
Termometer
adalah alat yang digunakan untuk mengukur suhu (temperatur), ataupun perubahan
suhu. Istilah termometer berasal dari bahasa Latin thermo yang berarti bahang
dan meter yang berarti untuk mengukur. Satuan Internasional (SI) dari
kalor adalah Joule. Satuan lain kalor adalah kalori. Satu kalori yaitu besarnya
kalor yang diserap 1 gram air sehingga suhunya naik 1 ⁰C. Nilai tara kalor mekanik ; 1 joule = 0,24 kalori 1
kalori = 4,2 Joule.
Prinsip kerja
termometer ada bermacam-macam, yang paling umum digunakan adalah termometer air
raksa namun ada juga termometer alkohol. Macam termometer menurut
Wirjosoemarto, 2003 adalah termometer badan, termometer batang,
termometer max-min, termometer tanah dan termohigrometer.
Untuk membuat
sebuah termometer, khususnya termometer zat cair, hal yang perlu diperhatikan
adalah prinsip kerja termometer tersebut, yaitu bekerja berdasarkan pemuaian
zat cair. Untuk itu, perlu memilih zat cair yang peka terhadap perubahan suhu,
yaitu cepat memuai bila terkena panas dari benda yang diukur suhunya. Umumnya,
zat cair yang mengisi termometer adalah raksa. Raksa mempunyai beberapa
keunggulan, antara lain :
a. Cepat menyerap
panas dari benda yang diukursuhunya.
b. Pemuaiannya
teratur
c. Daerah
ukurannya besar karena raksa baru akan membeku pada suhu – 390 C dan baru akan
mendidih pada suhu 3570 C
d. Tidak membasahi
dinding kaca
e. Warnanya
mengkilap sehingga mudah dilihat.
Selain
mempunyai beberapa keunggulan, raksa juga memiliki kelemahan antara lain :
Raksa tidak dapat digunakan mengukur lebih rendah dari -390 V, padahal suhu di
kutub Utara dan Selatan lebih rendah daripada suhu tersebut. Raksa berharga mahal.
Bila tabungnya pecah,raksasangatberbahaya.Selain raksa, zat cair yang juga
digunakan untuk mengisi termometer adalah alkohol. Termometer alkohol mempunyai
keuntungan, antara lain: Alkohol dapat digunakan untuk mengukur suhu yang
sangat rendah, sampai -1140 C, Alkohol lebih murah jika dibandingkan dengan
raksa, Alkohol lebih cepat mengalami pemuaian meskipun kenaikan suhunya kecil
sehingga lebih akurat. Termometer alkohol juga memiliki kelemahan, antara lain:
Pemuaiannya tidak teratur, Tidak berwarna sehingga sulit dilihat Membasahi
dinding kaca, Tidak bisa digunakan untuk mengukur suhu benda yang tinggi, sebab
pada suhu 780 C alkohol sudah mendidih.
B. Manfaat
Media Pembelajaran
1. Siswa-siswi diajak untuk
berperan aktif dalam pembelajaran.
2. Siswa-siswi dilatih keterampilan
dan kekreatifan dalam membuat alat dengan menggunakan alat sederhana.
3. Media
termometer sederhana ini bermanfaat untuk melatih siswa-siswi lebih teliti,
agar alat indra lainya ikut berperan aktif dalam pembelajaran.
4. Media ini dapat
melatih siswa-siswi membangun
kerja sama yang baik dan bersikap koopertif dengan rekannya.
5. Siswa-siswi dapat belajar
secara mandiri karena dituntut untuk memahami persoalan yang diberikan guru.
6. Siswa-siswi dapat
mengenmukakan pendapatnya serta berbagai ilmu yang ia miliki dengan rekan
sekelompoknya saat berdiskusi, bukan saat memepresentasikan kepada kelompok
yang lain didepan kelas.
7. Agar dapat
mengetahui sejauh mana siswa memahami materi yang di ajarkan dengan secara
langsung melakukan evaluasi pembelajran setelah pelaksanaan.
BAB III
CARA KERJA
MEDIA
A.
Standar
Kompetensi dan Kompetensi Dasar
1. Standar Kompetensi
a. Menerapkan konsep kalor dan prinsif
konsevasi energi pada berbagai perubahan energi.
b. Memahami
proses dari ilmiah untuk mempelajari benda-benda alam dengan menggunakan peralatan.
2. Kompetensi
Dasar
a. Menganalisis pengaruh kalor terhadap
suatu zat
b. Menganalisis perpindahan kalor
c. Menerapkan asas black dalam pemecahan
masalah
B.
Kegiatan Pendahuluan
1. Durasi
Kegiatan media thermometer sederhana
ini dilakukan oleh siswa-siswi selama kurang lebih 1 jam.
2. Daftar hadir
Mengecek
kehadiran atau absensi siswa-siswi.
3. Pretest
Memeberikan
pertanyaan pemula kepada siswa-siswi agar ada
gambaran sebelum
memulai pembelajaran.
contoh: apakah pengaruh kalor terhadap
benda?
4. Cek alat
Sebelum melakukan percobaan hendaknya
siswa-siswi mengecek alat dan bahan yang dibutuhkan agar tidak terjadi kekurangan
bahan maupun kekurangan alat yang dibutuhkan, agar percobaan dapat berjalan lancar
dan efektif.
5. Pembuatan kelompok
belajar
a.
Pembagian kelompok belajar disesuaikan
dengan jumlah siswa yang terdapat dalam kelas. Misalnya jika jumlah siswa 30 maka kita bagi
kelompok menjadi 6
kelompok jadi
masing-masing kelompok terdapat 5 siswa. Hal ini dimaksudkan agar jumlah
anggota dalam tiap kelompok tidak terlalu banyak sehingga pembelajaran lebih
efektif.
b.
Siswa diminta untuk berkumpul dengan
kelompoknya masing-masing.
6.
Memeberikan pengarahan cara kerja media
“termometer” sederhana
Diharapkan bagi
setiap kelompok agar memahami cara kerja termometer melalui penjelasan dari
gurunya, agar memepermudah proses demonsarasi alat tersebut.
7.
Alatdanbahan
a.
Botol
kaca
b.
Sedotan
kecil
c.
Alcohol
70%
d.
pewarna
e.
Plastisin
/ malam
f.
mangkok
g.
Kertas
h.
Isolasi
i.
Gunting
Gambar alat dan bahan :
Gambar 1
8.
Langkah-langkah
percobaan
a.
Langkah
pertama
Isilah botol dengan alcohol
70% hingga penuh dan campurkan dengan pewarna makanan (sebaiknya merah )
Gambar 2
b.
Langkah
kedua
Gulungkan
plastisin di sisi sedotan sehingga salah satu ujung sedotan lebih panjang dari sisi lainnya,
berhati-hatilah jangan sampai sedotan jadi gepeng dan tersumbat.
Gambar 3
c.
Langkah
ketiga
Letakkan
sedotan yang tadi di gulung dengan plastisin di leher mulut botol dengan rapat-rapat, usahakan
tidak ada udara keluar masuk dari sisi sedotan, dan
satu-satunya tempat udara
keluar masuk adalah sedotan
itu sendiri.
Gambar 4
d.
Langkah
keempat
Masukkan botol
ke dalam air hangat dan lihatlah apakah thermometer bekerja, jika air naik maka
thermometer berhasil
dan masukkan botol kedalam es,
apakah thermometer bekerja, jika air turun maka thermometer berhasil.
Gambar 5
e.
Langkah
kelima
Buatlah
skala-skala 1-10 cm di kertas dan
tempelkan dengan isolasi di sedotan thermometer anda, dan skala tersebut tidak
untuk mengetahui suhu dalam Celsius atau Fahrenheit namun skala tersebut hanya
untuk mengetahui kenaikan atau penurunan suhu.
Gambar 6
C. Kegiatan
inti
1.
kelompok berikutnya sangat berkaitan,
maka guru memepersilahkan presentasi selanjutnya terlebih dahulu kemudian guru
menjelaskan materi sekaligus. Guru menjelaskan ulang materi dengan
sejelas-jelasnya agat tidak terjadi miskonsepsi. Setelah siswa diberikan
pengarahan cara kerja termometer sederhana ini, masing-masing kelompok
diharuskan segera fokus terhadap apa yang akan diamati seperti, menganalisis
pengaruh kalor terhadap suatu zat.
2.
Kemudian setiap kelompok mulai
menganalisis bagaimana cara kerja termometer sederhana tersebut, hingga
mendapatkan kesimpulan apa yang terjadi dengan alat tersebut setelah d uji coba
melalui mengukur suhu suatu benda.
3.
Mencari dan mendiskusikan hasil dari
percobaan demonstrasi alat tersebut sesuai kelompoknya masing-masing dan sesuai
yang mereka amati. Dengan cara menjelaskan definisi dari kalor,suhu dan
pengaruh kalor terhadap suatu zat, atau dengan persamaan matematis. Setiap
siswa diminta aktif dalam mengemukakan pendapat dan hasil dari kesimpulan yang
telah di amati sesuai kelompoknya masing-masing
4.
Mendemonstrasikan hasil kerja
kelompoknya di depan kelas
Selanjutnya,
perwakilan dari setiap kelompok minimal satu atau dua
orang mempresentasikan hasil kerja kelompoknya di depan kelas. Setiap
kelompok diberi waktu maksimal 5 menit. Hasil presentasi ini juga termasuk kedalam aspek
penilaian kelompok dan individu.
5.
Guru menjelaskan ulang materi
Setelah siswa mempresentasikan
hasil kerja kelompoknya, guru menjelaskan ulang materi tersebut sebelum beralih
ke presentasi berikutnya. Akan tetapi jika materi satu kelompok dengan kelompok berikutnya sangat berkaitan, maka guru
mempersilahkan presentasi selanjutnya terlebih dahulu kemudian guru menjelaskan
materi sekaligus. Guru menjelaskan ulang materi dengan jelas agar tidak miskonsepsi.
D. Kegiatan
Penutup
1. Guru
menyampaikan penilaian keseluruhan dari kegiatan, baik dari segi kekurangan
maupun kelebihannya, serta mengumumkan kelompok yang terbaik dalam mengikuti
demonstrasi tersebut agar memotivasi siswa.
2. Melakukan
evaluasi
Setelah semua
perwakilan kelompok selesai memepresentasikan hasil kerjanya, lakukan evaluasi
untuk mengecek pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan. Evaluasi ini
berupa free test dan menjadi aspek penilaian individu.
3. Jika kegiatan
tidak sesuai dalam satu kali pertemuan, maka kegiatan dilanjutkan pada
pertemuan berikutnya dengan menngatur waktu seefisien mungkin.
BAB IV
PEMBAHASAN
Dalam
percobaan ini membahas tentang “ cara membuat thermometer sederhana “ dengan
tujuan untuk mengukur suhu suatu zat dengan menggunakan alat yang sederhana
yang ada dalam kehidupan sehari-hari, dan setelah melakukan percobaan ini
diharapkan siswa-siswi diharapkan, dapat membuat thermometer sederhana dengan
kreatifitas masing-masing.
Dimana
prinsip kerja dari pembuatan thermometer sederhana ini dilakukan untuk
mengetahui perubahan suhu suatu zat yang dapat di ukur menggunakan thermometer
sederhana. Disini pembuatan termometer menggunakan prinsip kerja perubahan
volume zat cair sebegai isi termometer. Apabila zat cair ( alcohol )
sebagai pengisi dalam termometer mendapat penambaahan suhu, maka akan mengalami
perubahan volume, volume bertambah. Kenaikan volume pada alkohol menunjukkan
angka perubahan suhu, berarti suatu zat tersebut panas. Dan sebaliknya, apabila
zat cair ( alcohol ) sebagai pengisi dalam thermometer mengalami pengurangan
suhu ,maka akan mengalami perubahan volume, volu,me berkurang. Penurunan volume
pada alcohol menunjukkan angka peubahan suhu. Berarti suatu zat tersebut
dingin.
Selanjutnya
sebelum melakukan tahap percobaan terlebih dahulu menyiapkan alat dan bahan
yang akan digunakan diantaranya adalah botol, sedotan kecil, alcohol 70 %,
pewarna, botol kaca, lilin wash atau plastisin, mangkok, kertas, gunting, dan
isolasi. Langkah pertama yang dilakukan adalah
mengisi botol dengan alcohol 70% hingga penuh dan kemudian mencampurkan dengan
perwarna makanan ( warna merah ). langkah kedua, menggulungkan plastisin disisi
sedotan sehingga salah satu ujung sedotan lebih panjang dari sisi lainnya. Langkah
ketiga, meletakkan sedotan yang tadi digulung dengan plastisin di leher mulut botol
dengan rapat-rapat, sehingga tidak ada
udara yang keluar masuk dari sisi sedotan hanya satu-satunya udara keluar masuk
adalah sedotan itu sendiri. Seperti yang terlihat pada gambar di bawah ini :
Gambar 4
Setelah
itu, langkah keempat memasukkan botol tersebut ke dalam mangkok yang berisi air
panas dan memasukkan botol ke dalam mangkok yang berisi air es . Dan langkah selanjutnya, mengamati apa yang terjadi.
Setelah
melakukan percobaan dan pengamatan maka diperoleh hasil, ketika
thermometer sederhana di simpan( dimasukkan ) kedalam mangkok berisi air panas maka
cairan tersebut akan naik menuju batas atas
menandakan suhu tinggi/ panas. Dari pengamatan bahwa larutan akan mengembang bila di
panaskan, hal ini membuat larutan tidak cukup ruang di dasar botol. Ketika
alcohol mengembang, cairan berwarna merah bergerak naik melalui sedotan. Jika botol dalam keadaan sangat panas, kemungkinan cairan
akan naik keatas dan tumpah melalui ujung sedotan.
Hal ini disebabkan karena udara yang terhalang di dalam botol akan memuai saat pemanasan
dan menekan kepermukaan air. Hal ini menyebabkan air di dalam sedotan bergerak naik
ke dalam pipa sedotan. Sehingga kedudukan permukaan air dalam pipa sedotan menunjukan
derajat panas.
Gambar 5
Mengapa
bisa begitu ?
Seperti thermometer pada umumnya,
larutan akan mengembang bila dipanaskan. Hal ini membuat larutan tidak lagi cukup
ruang di dasar botol. Ketika alcohol mengembang, cairan berwarna merah bergerak
naik melalui sedotan jika botol dalam keadaan sangat panas, kemungkinan cairan tersebut
akan naik keatas dan tumpah melalui ujung sedotan.Sedangkan ketika thermometer
sederhana di simpan( dimasukkan ) ke dalam mangkok berisi es maka cairan
berwarna merah ( volume alkohol ) pada sedotan dan di dalam botol tersebut akan
menyusut dan turun menuju tanda batas bawah. Sehingga cairan pada sedotan akan bergerak
turun. Menandakan suhu rendah/dingin ketika di dinginkan dan juga permukaan suatu zat cair akan turun( volume alcohol berkurang ) ketika didinginkan.
BAB V
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Kesimpulan
yang dapat diambil dari hasil percobaan thermometer sederhana yaitu bahwa :
1. Alat – alat di sekitar kita dapat dijadikan
barang-barang yang bermanfaa ttidak terkeculi thermometer sederhana yang dapat mengukur
suhu sebagaimana thermometer sesungguhnya.
2. Termometer merupakan alat yang digunakan untuk mengukur suhu (temperatur),
ataupun perubahan suhu suatu zat.
3. Adanya pemuaian
pada air yang terdapat dalam satu wadah, maka akan menyebabkan penekanan pada
permukaan air, sehingga air dalam sedotan akan naik ke atas seperti halnya pada
saat termometer menunjukkan skala pada umumnya.
4. Permukaan suatu zat cair akan naik melalui
sedotan (volume zat cair tersebut bertambah ), ketika dipanaskan dan juga permukaan
suatu zat cair akan turun ( volume zat cair berkurang ) ketika didinginkan.
5. Larutan akan mengembang bila di
panaskandan larutan akan menyusut bila didinginkan.
6. Hubungan inilah yang dimanfaatkan oleh thermometer untuk mengukur suhu suatu zat.
B.
Saran
Saran yang dapat disampaikan yaitu:
1. Termometer ini
sudah cukup baik, akan tetapi masih ada kekurangannya,
sulit digunakan untuk system berskala besar sehingga untuk
pembuatan termometer sederhana berikutnya diharapkan dapat dikembangkan dan
dimodifikasi lagi alat dan bahannya sehingga tingkat
keakuratannyapun dapat menyamai bahkan melebihi termometer sesungguhnya.
2. Selain itu, mempermudah mengukur suhu
jika dilingkungan kita tidak ada termometer, disamping itu pula pembuatan
thermometer sederhana ini dapat meningkatkan kreatifitas siswa-siswi dan gurunya.
DAFTAR PUSTAKA
Giancoli, Douglas C.2001. Fisika Jilid
1 Edisi kelima. Jakarta: Gramedia
Halliday. 1978. Fisika Edisi
Ketiga Jilid 1. Jakarta: Gramedia
Soetitro. Fisika untuk universitas.
Bandung: Dewant
The 22nd Casino in Harrahs, CA - Mapyro
BalasHapusThe 22nd Casino 김제 출장마사지 in 순천 출장샵 Harrahs, CA. MapYO 제주 출장마사지 has a 의정부 출장안마 location map showing the casino, open hours of operation, and reviews 대구광역 출장마사지 of casinos.